NAMA :MUHAMAD RIVA’I
NIM :F1C111030
DOSEN PENGAMPU :Dr.SYAMSURIZAL M,Si
TUGAS :KIMIA ORGANIK FISIK
Asam
Definisi asam:
- Menurut Boyle: asam adalah zat yang dapat memerahkan lakmus biru
- Menurut Arrhenius: asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+)
- Menurut Bronsted-Lowry: asam adalah pendonor proton (H+)
- Menurut Lewis: asam adalah akseptor elektron
Jenis asam
Menurut keorganikannya, asam dapat dibedakan atas dua
yaitu asam organik dan asam anorganik.
Asam organik
Asam organik adalah asam karboksilat atau asam yang
terbentuk karena persenyawaan dengan senyawa organik (misalnya hidrokarbon).
Contoh asam organik:
- Asam asetat (CH3COOH)
- Asam benzoat (C6H5COOH)
- Asam format (HCOOH)
Semua asam organik adalah asam lemah.
Asam anorganik
Asam anorganik adalah asam yang terbentuk karena
persenyawaan dengan senyawa anorganik (misalnya hidrogen dengan klorin). Asam
anorganik ada yang merupakan asam kuat, yaitu:
- Asam sulfat (H2SO4)
- Asam klorida (HCl)
- Asam nitrat (HNO3)
- Asam bromida (HBr)
- Asam iodida (HI)
- Asam klorat (HClO4)
Asam selain asam-asam di atas merupakan asam lemah,
contoh:
- Asam askorbat
- Asam karbonat
- Asam sitrat
- Asam etanoat
- Asam laktat
- Asam fosfat
Contoh bahan yang mengandung asam:
Jenis asam
|
Kuat / lemah
|
Terdapat pada
|
Asam askorbat
|
Lemah
|
Buah-buahan
|
Asam karbonat
|
Lemah
|
Minuman berkarbonat
|
Asam sitrat
|
Lemah
|
Jeruk
|
Asam etanoat
|
Lemah
|
Cuka
|
Asam laktat
|
Lemah
|
Susu basi
|
Asam klorida
|
Kuat
|
Cairan lambung
|
Asam nitrat
|
Kuat
|
Pupuk
|
Asam fosfat
|
Lemah
|
Cat antikarat
|
Asam sulfat
|
Kuat
|
Aki
|
Asam format
|
lemah
|
Semut
|
Sifat asam
Asam memiliki sifat-sifat berikut:
- Mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.
- Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi warna merah.
- Dapat menghantarkan arus listrik (untuk asam kuat).
- Bereaksi dengan logam (untuk asam kuat).
Hujan asam
Akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam adalah:
- Hujan asam dapat menyebabkan matinya hewan dan tumbuhan.
- Hujan asam dapat merusak bangunan yang terbuat dari batu kapur.
- Hujan asam juga merusak jembatan, bodi mobil, kapal laut dan struktur bangunan yang lain.
Reaksi asam
Reaksi asam dengan
logam
Asam nonoksidator
Asam nonoksidator bereaksi dengan logam menghasilkan
garam dan gas hidrogen. Asam non-oksidator adalah semua jenis asam yang ada
kecuali asam sulfat pekat, asam nitrat encer, dan asam nitrat pekat. Logam yang
bereaksi dengan asam non-oksidator harus berada di sebelah kiri hidrogen
pada deret Volta.
Urutan deret volta: Li - K - Ba - Sr - Ca - Na - Mg -
Al - Mn - Zn - Cr - Fe - Ni - Sn - Pb - H - Cu - Hg - Ag - Pt - Au
Beberap reaksi asam non-oksidator:
- Reaksi asam dengan logam alkali
2HA
+ 2L → 2LA + H2
contoh reaksi:
2HCl
+ 2Na → 2NaCl + H2
- Reaksi asam dengan logam alkali tanah
2HA
+ M → MA2 + H2
Contoh reaksi:
2HCl
+ Mg → MgCl2 + H2
Asam oksidator
Logam
+ H2SO4 pekat → garam(i) sulfat + SO2 +
H2O
Logam
+ HNO3 encer → garam(i) nitrat + NO + H2O
Logam
+ HNO3 pekat → garam(i) nitrat + NO2 + H2O
Semua logam bisa bereaksi dengan asam oksidator
kecuali Platina (Pt) dan Emas (Au). Contoh reaksi:
Sn
+ 8 HNO3 pekat → Sn(NO3)4 + 4 NO2 +
4 H2O
3
Pb + 16 HNO3 encer → 3 Pb(NO3)4 + 4 NO + 8 H2O
2
Fe + 6 H2SO4 pekat → Fe2(SO4)3
+ 3SO2 + 6 H2O
Aqua regia
Aqua regia adalah campuran antara HCl pekat dan HNO3
pekat dengan perbandingan 3:1. Semua logam tanpa kecuali dapat bereaksi dengan
aqua regia menghasilkan garam klorida, gas nitrogen oksida dan air. Contoh
reaksi:
Fe
+ 3 HCl + HNO3 → FeCl3 + NO + 2 H2O
3
Cu + 6 HCl + 2 HNO3 → 3 CuCl2 + 2 NO + 4 H2O
Reaksi asam dengan
oksida basa
Asam dapat bereaksi dengan oksida basa menghasilkan
garam dan air. Sebagai contoh, reaksi antara asam sulfat dengan tembaga(II)
oksida akan menghasilkan tembaga(II) sulfat.
Basa
Definisi basa:
- Menurut Boyle: basa adalah zat yang dapat membirukan lakmus merah
- Menurut Arrhenius: basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH-)
- Menurut Bronsted-Lowry: basa adalah akseptor proton (H+)
- Menurut Lewis: basa adalah donor elektron
Contoh basa kuat:
- Litium hidroksida (LiOH)
- Natrium hidroksida (NaOH)
- Kalium hidroksida (KOH)
- Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
- Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
- Rubidium hidroksida (RbOH)
- Barium hidroksida (Ba(OH)2)
- Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
Semua basa lainnya selain 8 macam basa ini merupakan
basa lemah.
Sifat-sifat basa
- Mempunyai rasa pahit dan merusak kulit. Terasa licin seperti sabun bila terkena kulit.
- Dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi kertas lakmus biru.
- Menghantarkan arus listrik
- Dapat menetralkan asam
pH dan pOH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman yang dimiliki oleh suatu larutan.dengan
adalah konsentrasi
(molaritas) ion hidrogen (H+) dalam larutan.
Nilai pH bergantung dengan konsentrasi asam/basa dan
tetapan disosiasi asam, Ka.
Untuk asam HA,
dengan dengan 
Tingkat keasaman suatu zat yang tidak bergantung
dengan konsentrasinya disebut pKa. Semakin rendah nilai pKa,
zat tersebut semakin asam.
Sebaliknya, pOH adalah derajat kebasaan yang digunakan
untuk menyatakan tingkat kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. 
Alat pengukur
Alat untuk mengukur skala keasaman atau pH adalah pH
meter dan kertas lakmus. Skala pHnya adalah antara 0-14. Jika memakai kertas
lakmus, maka zat yang bersifat asam mengubah lakmus biru menjadi merah dan zat
yang bersifat basa mengubah lakmus merah menjadi biru.
Tingkat keasaman
0-6,9 = asam
7 = netral
7,1-14 = basa
7 = netral
7,1-14 = basa
Teori asam dan basa
Bronsted-Lowry
Teori
- Asam adalah donor proton (ion hidrogen).
- Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).
Hubungan antara teori Bronsted-Lowry dan
teori Arrhenius
Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan
teori Arrhenius – Teori Bronsted-Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius.
Ion hidroksida tetap berlaku sebagai basa
karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan membentuk air.
Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan
karena asam bereaksi dengan molekul air melalui pemberian sebuah proton pada
molekul air.
Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam
air untuk menghasilkan asam hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan
sebuah proton (sebuah ion hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen
dativ) terbentuk antara satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari
HCl. Menghasilkan ion hidroksonium, H3O+.
Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi
dengan basa, yang berfungsi sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium.
Sebagai contoh, proton ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida
untuk mendapatkan air.

Tampilan elektron terluar, tetapi mengabaikan
elektron pada bagian yang lebih dalam:
Adalah sesuatu hal yang penting untuk
mengatakan bahwa meskipun anda berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu
larutan, H+(aq), sebenarnya anda sedang membicarakan ion
hidroksonium.
Permasalahan hidrogen klorida / amonia
Hal ini bukanlah suatu masalah yang
berlarut-larut dengan menggunakan teori Bronsted-Lowry. Apakah anda sedang
membicarakan mengenai reaksi pada keadaan larutan ataupun pada keadaan gas,
amonia adalah basa karena amonia menerima sebuah proton (sebuah ion hidrogen).
Hidrogen menjadi tertarik ke pasangan mandiri pada nitrogen yang terdapat pada
amonia melalui sebuah ikatan koordinasi.
Jika amonia berada dalam larutan, amonia
menerima sebuah proton dari ion hidroksonium:
Jika reaksi terjadi pada keadaan gas, amonia
menerima sebuah proton secara langsung dari hidrogen klorida:
Cara yang lain, amonia berlaku sebagai basa
melalui penerimaan sebuah ion hidrogen dari asam.
Pasangan konjugasi
Ketika hidrogen klorida dilarutkan dalam air,
hampir 100% hidrogen klorida bereaksi dengan air menghasilkan ion hidroksonium
dan ion klorida. Hidrogen klorida adalah asam kuat, dan kita cenderung
menuliskannya dalam reaksi satu arah:


Pada faktanya, reaksi antara HCl dan air
adalah reversibel, tetapi hanya sampai pada tingkatan yang sangat kecil. Supaya
menjadi bentuk yang lebih umum, asam dituliskan dengan HA, dan reaksi
berlangsung reversibel.


Perhatikan reaksi ke arah depan:
- HA adalah asam karena HA mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke air.
- Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HA.
Akan tetapi ada juga reaksi kebalikan
antara ion hidroksonium dan ion A-:
- H3O+ adalah asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke ion A-.
- Ion A- adalah basa karena A- menerima sebuah proton dari H3O+.
Reaksi reversibel mengandung dua asam
dan dua basa. Kita dapat menganggapnya berpasangan, yang disebut pasangan
konjugasi.
Ketika asam, HA, kehilangan sebuah proton
asam tersebut membentuk sebuah basa A-. Ketika sebuah basa, A-,
menerima kembali sebuah proton, basa tersebut kembali berubah bentuk menjadi
asam, HA. Keduanya adalah pasangan konjugasi.
Anggota pasangan konjugasi berbeda antara
satu dengan yang lain melalui kehadiran atau ketidakhadiran ion hidrogen yang
dapat ditransferkan.
Jika anda berfikir mengenai HA sebagai asam,
maka A- adalah sebagai basa konjugasinya.
Jika anda memperlakukan A- sebagai
basa, maka HA adalah sebagai asam konjugasinya.
Air dan ion hidroksonium juga merupakan
pasangan konjugasi. Memperlakukan air sebagai basa, ion hidroksonium adalah
asam konjugasinya karena ion hidroksonium memiliki kelebihan ion hidrogen yang
dapat diberikan lagi.
Memperlakukan ion hidroksonium sebagai asam,
maka air adalah sebagai basa konjugasinya. Air dapat menerima kembali ion
hidrogen untuk membentuk kembali ion hidroksonium.
Contoh yang kedua mengenai pasangan konjugasi
Berikut ini adalah reaksi antara amonia dan
air yang telah kita lihat sebelumnya:
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah
forward reaction terlebih dahulu. Amonia adalah basa karena amonia menerima ion
hidrogen dari air. Ion amonium adalah asam konjugasinya – ion amonium dapat
melepaskan kembali ion hidrogen tersebut untuk membentuk kembali amonia.
Air berlaku sebagai asam, dan basa
konjugasinya adalah ion hidroksida. Ion hidroksida dapat menerima ion hidrogen
untuk membentuk air kembali.
Perhatikanlah hal ini pada tinjauan yang
lain, ion amonium adalah asam, dan amonia adalah basa konjugasinya. Ion
hidroksida adalah basa dan air adalah asam konjugasinya.
Zat amfoter
Anda mungkin memperhatikan (atau bahkan
mungkin juga tidak memperhatikan!) bahwa salah satu dari dua contoh di atas,
air berperilaku sebagai basa, tetapi di lain pihak air berperilaku sebagai
asam.
Suatu zat yang dapat berperilaku baik sebagai
asam atau sebagai basa digambarkan sebagai amfoter.
Teori asam dan basa Lewis
Teori ini memperluas pemahaman anda mengenai
asam dan basa.
Teori
- Asam adalah akseptor pasangan elektron.
- Basa adalah donor pasangan elektron.
Konsep
Asam-Basa LEWIS
- Teori asam basa Lewis
Asam menurut Lewis adalah zat yang dapat menerima
pasangan electron (akseptor pasangan electron)
Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan
pasangan electron (donor pasangan electron).
Lewis mengamati bahwa molekul BF3 juga
dapat berperilaku seperti halnya asam (H+) sewaktu bereaksi dengan NH3.
Molekul BF3 dapat menerima sepasang elektron dari molekul NH3
untuk membentuk ikatan kovalen antara B dan H.
Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan Arhenius
dan Bronsted Lowry , karena :
- Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam pelarut air, pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.
- Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer proton (H+), seperti reaksi antara BF3 dan NH3.
Pertanyaan saya :
Teman-teman dari bacaan diatas ada yang
membuat saya kurang mengerti yaitu bagaimana menentukan reaksi asam basa
antara larutan HCl dan NaOH menurut teori Arhenius dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori Lewis?
Komentar :
Baiklah saudara riva’i saya akan
mencoba menjawab pertayaan saudara,
Seperti yang diketahui, bahwa reaksi antara larutan HCl dan NaOH ;
HCl(aq) + NaOH(aq) ↔ NaCl(aq)
+ H2O(l)
Untuk menjelaskan reaksi ini menggunakan teori Lewis,
nyatakan reaksi sebagai reaksi ion terlebih dahulu :
HCl ↔ H+ + Cl-
NaOH ↔ Na+ + OH-
NaCl ↔ Na+ + Cl-
H2O
Lalu setelah itu Reaksi ion bersihnya adalah :
H+ + OH-↔ H2O(l)
seperti yang dijelaskan pada
aturan lewis bahwa Asam menurut Lewis adalah zat
yang dapat menerima pasangan electron (akseptor pasangan electron)
Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan
pasangan electron (donor pasangan electron).
Jadi Ikatan
kovalen koordinasi antara H dan O yang terbentuk akibat transfer sepasang
elektron dari OH- ke H+
Oleh : Bambang Pamungkas (
F1C11109 )
Jawaban yang ke 2 di jawab oleh
saudara slamet riyanto F1c111003
Fakta ini memicu Arrhenius untuk mengajukan teori asam basa.,Masukkan masing- masing larutan HCl, CH3COOH, NaOH, dan NH3 ke dalam tabung reaksi. ,Semua ini dapat dijelaskan berdasarkan pada konsentrasi molar asam.
Jawaban yang
ke 3 oleh dijawab saudara m.agus ricky
(F1C111062)
Disini saya akan menjawab pertanyaan dari saudara riva’i. Teori asam basa menurut Arrhenius adalah teori yang amat sempit
mengingat teori ini hanya terbatas pada spesies yang memiliki H+ atau OH- dan
spesies tersebut ada dalam pelarut air artinya apabila spesies tersebut tidak
memiliki H+ atau OH- dan reaksinya dijalankan dengan pelarut non-air maka teori
ini tidak berlaku. Maka dapat dijelaskan dengan teori
menurut lewis,
- Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam pelarut air, pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.
- Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer proton (H+), seperti reaksi antara BF3 dan NH3.